Kamis, 13 Agustus 2015

Pesan Untuk Bunga



Pengumuman kelulusan sudah 3 bulan berlalu.Bagi Bunga cukup membosankan menghabiskan waktu di rumah setelah dinyatakan lulus oleh pihak sekolah.Sesekali waktu dia mengunjungi perpustakaan umum yang tepat berada di barat alun-alun kota,bersebelahan dengan pendopo tempat bupati tinggal sekaligus tempat acara tertentu berlangsung.Sesekali juga dia mengunjungi  rumah teman-temannya yang sama-sama menganggur untuk menunggu pengumuman lolos dari univrsitas.Bunga  sendiri menunggu pengumuman sebuah akademi keperawatan di daerahnya,setelah minggu lalu melakukan tes.

Pengumuman masih 3 hari lagi.Bunga berencana mengunjungi perpustakaan lagi hari ini.Untuk mengembalikan buku sekalian menggunakan wifi gratis.Entah ada angin apa.Kali ini Bunga lebih memilih menggunakan sepeda dan tidak menggunakan motor yang biasa dia pakai.

“Ayah..aku berangkat dulu,mau ke perpus” pamitnya
“Tumben pakai sepeda? Motornya nganggur lho..” goda Ayah
“Biar sehat,udah ah,assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”

Biasanya ayah memang menawarinya pakai sepeda kalau anak gadisnya itu ke perpustakaan karena Bunga selalu naik motor .Tapi kali ini dia yang mau sendiri naik sepeda.Badannya yang tidak seideal Tisa,salah satu cewek populer di sekolahnya dulu,sering disindir oleh ayah maupun adik maupun temannya karena jarang melihat Bunga berolahraga termasuk bersepeda.

Pukul 09.00 dia sudah sampai di pelataran perpustakaan.Karena sudah lama tidak bersepada,ia rasakan keringat sampai merembes di kerudungnya.Wajahnya juga sangat terlihat ngos-ngosan.”Gini deh kalau lama nggak olahraga” pikirnya sambil mengusap wajahnya pakai tisu.”Duh masih aja keliatan berantakan ini muka” pikirnya lagi sambil berkaca di spion sepeda pengunjung perpustakaan lain.”Ini kerudung pake miring segala” dia bergumam sekali lagi sambil tetap berkaca.”Kacamataku keliatan banget deh kalau ngembun” dia mengeluarkan tisu lagi dan mengelap kacamatanya.Setelah dirasa bersih dia pakai dan dia berkaca lagi.Keringat di wajahnya sudah tidak terlalu banyak,kerudungnya juga sudah bener,kacamatanya sudah bersih dan saatnya menuju ke perpus.Sebelum dia berbalik dia mengeluarkan HP dari sakunya mungkin ada SMS masuk.Ternyata benar.Dari Vidya.

Lg dmn? K prpus yuk?
Trlmbat! Aku udh nympe kalee..
Dasar! Yaudah aku ksna jgn plg du yah
Oke2 lagian sp mau plg? Bru jg nyampe

Dia kembali memasukan HP-nya.Ketika dia berbalik badan.Ternyata seseorang sudah berdiri tegap di depannya sambil melebarkan senyum kala mereka berpandangan.Jantung Bunga meledak mendadak.
“Udah ngacanya?” tanya seseorang itu
“Eh..kamu.. udah..kok” kata Bunga sambil membenahi kacamatanya,seketika dia merasakan wajahnya hangat “gila! Malu banget! Ternyata ini sepeda dia..” gumamnya dalam hati
“Kalau masih belum,bisa dilanjutkan kok,lagian aku nggak keburu pulang” katanya sambil nyengir lagi
“Ah kamu..maaf ya,silahkan kalau mau pulang” Bunga memberi jalan sambil salah tingkah,wajahnya bingung mau diarahkan kemana “duh.....nahloh.....huuuh” gerutunya lagi dalam hati
“Kalau ketemu kamu jadi nggak keburu pulang,nggak nyangka ya kita ketemu disini” dia melangkah dan duduk di motornya,tepat berhadapan dengan Bunga “gimana kabarnya? Lama ya nggak ketemu” katanya sambil mengulurkan tangan
“Baik...alahmdulillah baik..kamu sendiri? Iya kita lama..lama nggak ketemu..iya” lagi-lagi Bunga kelihatan salah tingkah saat menjabat tangannya,jantungnya tak terkendali
“Tumben sendirian? Pakai sepeda ya?” kata seseorang itu sambil melirik sepeda di belakang Bunga dan Bunga hanya mengangguk sambil tersenyum tipis “jadi ngelanjutin kemana?”
“Di Akper sini,milih yang satu daerah sama rumah..” jawab Bunga sambil menggerak-gerakan jari-jarinya “kamu..sendiri?”
“Aku juga di Akper ..” berhenti berbicara sambil tersenyum melihat reaksi Bunga yang sedikit kaget dengan alisnya yang terangkat “tapi di Surabaya” lanjutnya sambil tersenyum lagi melihat perubahan wajah bunga yang menyernyitkan dahi dan menarik salah satu sudut bibirnya
“Surabaya? Ooh..jauh ya..iya jauh..” kata Bunga sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal “habis ini nggak ketemu lagi,lama lagi,dia jauh,ah! Perasaanku ini kok masih aja sama dia..duh Allah..padahal kan dia udah..ah..” gerutunya dalam hati sambil meremas jari-jarinya yang udah merah
“Yaah..bentar lagi nggak ketemu lagi ya..lama lagi,baru aja ketemu” katanya seperti bisa menebak apa yang Bunga fikirkan
“Emang udah pengumuman ya?” Bunga bertanya sesantai mungkin
"Udah..pengumumannya kemarin,kalau nggak ada halangan besok pagi berangkat,emang Akper sini belum ya?”
“Belum” sambil menggelengkan kepala
Sesaat suasana hening.Hanya terdengar deru kendaraan di jalan raya.Pikiran mereka berkelana masing-masing.Entah mereka berfikiran kejadian yang sama atau tidak.Mereka berdua masih diam sampai akhirnya Vidya datang pakai sepedanya.Rumah Vidya tidak terlalu jauh jadi sering naik sepeda.
“Hei..hei..hei..tumben sekalih Bungah sahabatkuh inih pakai sepedah..” ledek Vidya sambil berkacak pinggang
“Biarin! Biar sehat! “ kata Bunga yang juga sedikit malu karena ledekan Vidya
“Emmm biar sehat.. mentang-mentang yang mau jadi perawat..haha” Vidya bebas tertawa tapi Bunga yang bertambah malu
“Bunga aku pulang dulu ya” sambil menjabat tangannya lagi “aku minta nomer kamu” pintanya
“oh pulang? Nomerku?? Nomerku  tetep kok!” Bunga menekan nada bicaranya disusul deheman kecil dari seseorang itu
“iya..harus siap-siap,yaudah kalau gitu nanti aku hubungin ya,aku pulang assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam” Bunga dan Vidya bebarengan
Bunga tetap memperhatikan sampai dia hilang di belokan.Bunga masih tidak percaya dengan pertemuan tidak sengaja itu.
“Siapa?” tanya Vidya
“Nanti aku ceritain,ayo” ajak Bunga
***
“Namanya Bilal.Dia masih ada turunan arab gitu” tertawa sebentar “Dulu aku sama dia deket banget.Kita temenan udah dari SD.Temenan biasa sih.Tapi pas SMP kita paling deket karena 3 tahun itu kita sekelas.Kita memang nggak duduk sebangku,tapi dia selalu duduk didepanku.Tau nggak? Pernah suatu hari aku tanya kenapa dia lebih memilih didepanku daripada sederet biar gampang kalau ngobrol,dia bilang “aku lebih suka di depanmu karena selain aku ingin menjadi sahabatmu yang selalu siap melindungimu aku juga lebih suka ngobrol sama kamu kalau berhadapan”.Mulai saat itu rasa yang sedikit kupendam semakin besar.Yaah maklumlah namanya juga ABG.Puncaknya sih kelas 9.Dia tetap duduk di depanku.Dibilang bosan sih nggak,karena jujur aku udah nyaman kayak gitu.Suatu hari dia aneh banget,masa tiba-tiba dia bilang kalau suka sama aku.Dia bilang aku baiklah,menariklah apalah itulah padahal aku ngerasa aku biasa aja.Eh dia juga minta aku jujur aku suka sama siapa.Karena aku orangnya nggak bisaan,dengan mengorbankan rasa malu pada sahabat sekaligus orang spesial buatku,aku bilang aku suka sama dia.Aku melakukan itu karena aku percaya sama dia.” Bunga berhenti sejenak,Vidya tetap fokus memperhatikan “akhirnya kita sama-sama tau kalau perasaan kita sama,saling menyayangi,memperhatikan dan takut kehilangan.Karena pada saat itu kita masih belum siap pacaran maka dia memutuskan untuk menghabiskan persahabatan dulu denganku sebelum status kita menjadi sepasang kekasih,sebenernya lucu juga sih kalau inget itu soalnya itu masih SMP.Dia bilang “kita pacarannya kalau udah SMA aja ya” sumpah konyol banget.Ternyata eh ternyata semuanya nggak kayak yang kita duga.SMA kita ternyata beda.Awalnya sih kita tetep deket tapi lama-lama kita renggang karena kesibukan sekolah masing-masing.Sebenernya sih dia yang sibuk karena dia ikut beberapa organisasi.Tau sendiri kan kalau di SMA aku  nggak sesibuk itu.Paling sibuknya sama kamu ke kantin kalau nggak ke perpustakaan godain Bu Sri” mereka berdua tertawa “yah akhirnya dia nggak pernah hubungin aku lagi.SMS nggak ke rumah juga nggak.Awalnya sih aku maklumin,tapi lama-lama kesel juga.Tepat sekitar kelas 11,aku dengar dia udah punya pacar anak satu sekolahnya.Awalnya aku nggak percaya,tapi aku lihat di akun facebooknya ternyata bener.Dia pacaran sama Bilqis.Bilqis satu SMP denganku,dia terkenal cantik karena juga keturunan arab.Karena saking sakit hatinya,aku ngirim SMS ke Bilal.Aku bilang “aku kecewa sama kamu”.Dan..tau nggak? dia nggak pernah bales SMS ku itu.Sampai sekarang!” nadanya kesal
“Apa itu sebabnya kamu nggak pernah nerima setiap cowok di SMA yang nembak kamu? Termasuk Bayu mantan ketua rohis itu?”
“Bayu? Ah iya..dia satu-satunya orang yang tetap perhatian sama aku..tapi aku nggak punya perasaan sama Bayu..” gumamnya.“Bilal aja udah pindah hati setelah dekat dengan Bilqis,apalagi mereka-mereka..”
“Maksud kamu karena Bilqis lebih cantik?” Bunga mengangguk “Kamu itu Bunga.Jujur sih  kamu memang agak tembem tapi kamu cantik kok.Jangan menghina diri sendiri gitu lah..itu namanya sama aja nggak bersyukur..”
“Lagian aku juga nggak pengen pacaran aja,vid”
“Kecuali sama Bilal?” Bunga diam “ah kamu,kamu nunduk gitu udah bisa ketebak”

Bunga mengembil nafas dalam-dalam sambil menikmati hijaunya rumput di sekitarnya.Hari ini memang agak mendung.Tadi di perpustakaan mereka hanya mengembalikan buku dan mengurungkan untuk memakai wifi karena sepertinya lebih tertarik mendengarkan cerita Bunga di taman alun-alun kota.Walaupun mereka bersahabat,Bunga tidak pernah menceritakan hal ini pada Vidya.Menurutnya tidak terlalu penting menceritakan masa lalu yang buruk.

“Menurutmu apa dia akan menghubungiku?” tanya Bunga sambil memandang depan
“Aku tidak bisa menebak.Kalau melihat wajahnya sepertinya dia orang yang baik dan jujur.Tapi denger ceritamu tadi kayak nggak yakin aja” jawab Vidya memandang ke arah yang sama
“Aku sih berfikir positif aja”
“Begitu lebih baik.Tapi jangan terlalu berharap  juga.Bunga..kita kan udah dewasa,jadi kita juga harus berfikir dewasa.Kalau memang jodoh pasti suatu saat Allah beri kesempatan untuk bertemu lagi,kalau Allah sudah mengatur dia bukan jodoh yaa syukuri aja mungkin ada yang lebih baik dari dia..”
“Iya..bener banget..” mereka berdua diam,terasa langit menjadi semakin mendung dan tak lama gerimis pun turun.Dua sahabat itu beranjak dan menuju rumah masing-masing.
***
Malam harinya tepat habis sholat isya’,Bunga mendapat pesan dari Bayu.

Assalamu’alaikum Bunga..
bagaimana kabarmu hari ini?..
apakah kamu baik2 aja ?..
aku harap kamu baik dan akan selalu baik
aku hanya ingin menyampaikan bahwa entah kenapa perasaan yang diberikan Allah kepadaku untukmu masih ada dan bertahan sampai sekarang
sebenarnya aku tidak ingin mengganggumu tapi aku hanya ingin kepastian darimu
Bunga..aku menunggumu,kalau kita sama-sama di terima di Akper kita akan satu kampus
aku tidak tenang jika belum ada kepastian darimu sampai sekarang
Bunga..Bungaku..jujur saja aku tak apa akan keputusanmu,yang penting kepastian itu perlu bagiku
Bunga..Bungaku..aku jujur,aku tak mengada-ngada aku sangat menyukaimu
Bunga..Bungaku..tolong..bicaralah..
wassalam..

Hati Bunga terasa berdesir.Baru kali ini Bayu mengirim pesan panjang lebar seperti ini padanya.Bunga pun membalas pesan itu.

Wa’alaikumsalam..
aku tahu menunggu itu memang tidak enak
jika kamu sedang menunggu kepastian dariku,maka aku sedang menunggu waktu
waktu yang menjawab apakah aku juga tertarik denganmu atau tidak
jujur kuakui kamu sangat baik,Bay..
maka dari itu aku sudah bilang kalau aku masih belum menjawab macam-macam padamu
kita berteman saja dulu
dan satu lagi,Bay..
bersabarlah jika kamu benar-benar menyukaiku
wassalam

Bunga langsung mengirim pesan itu.Diletakkan HP-nya itu di meja belajar dan mengambil nafas dalam-dalam.Kemudian dia membaca majalah di tempat tidurnya.Baru saja dia membuka halaman pertama majalah itu,HP nya berdering lagi tanda SMS masuk.

“Duuh apalagi sih Bay...” dia memberhentikan celotehnya “nomor tidak dikenal..” Bunga segera membaca

Assalamu’alaikum Bunga..
setelah bbrpa lama kta tdk brtmu akhirnya kta bsa brtmu dan mngobrol lgi..
aku sdh kngen sma suaramu Bunga..
dan akhirnya aku bsa mndngrkannya lgi
Bunga..stelah skian lama bru kali ini aku bsa mnghubungimu lgi
Bunga..aku...hnya ingin memnta maaf kpdamu..
atas smua yg aku prbuat kpdamu..
mf bru hri ini aku mengungkapkan itu,ada hal yg tdk smpat kmu tau sehingga smua ini bsa trjadi.. maafkan aku...
Bunga..ini aku..
Bilal...?
Iya Bungaku..aku adalah Bilalmu
tntang aku dan Bilqis..mfkan aku..
Bilqis adlh saudara jauh kakekku,aku..dijodohkan dgn dia Bunga..
aku tdk bsa menolak,aku syg keluargaku..aku harap kmu bsa mngrti
bsok aku akan k Sby,bukan hnya aku dan keluargaku tapi jga Bilqis dan keluarganya,kta smua akan pndah ksna dan akan memulai hidup bru
sekali lg maaf Bungaku...aku memang skrg bukan Bilalmu yg dulu,aku pmbohong! Tpi kmu harus tau bhwa km tetap sahabatku yg aku sayang..
aku pamit Bunga..aku sayang kamu..mfkan aku..

Hati Bunga terasa perih.Perlahan air matanya menetes.Bunga bingung harus apa.Dia hanya terdiam dan membiarkan air matanya jatuh bertambah banyak.Pesan itu membuat dia kaku dan bisu.Dia tidak pernah membayangkan kejadiannya seperti ini.Dia hanya berharap semua akan baik dan kembali indah seperti semula sebelum masa SMA.Bilal untuk Bunga.Bunga untuk Bilal.Tapi..mungkin benar dia bukan jodoh Bunga.Sekarang adalah Bilal untuk Bilqis dan Bunga tidak untuk siapa-siapa.Itu menurutnya.Tapi dia lupa kalau sebenarnya dia sudah diberi pertanda diperuntukkan siapa.
Satu pesan lagi masuk.

insyAllah aku mampu menunggumu selama hati ini diberi kesabaran oleh Allah..dan..aku akan menjadi teman terbaikmu selama kamu mau..
Bunga..jika kau bersedia,aku ingin besok kita bertemu
aku akan mengulang perkataanku ini didepanmu sendiri..

“Bayu..aku percaya padamu..tak usahlah aku ungkapkan kepercayaan itu..aku cukup menanam percaya itu pada diri sendiri..semoga kamu tidak akan mengecewakanku..” gumamnya dalam hati
Malam ini perasaan Bunga campur aduk.Entah,apa harus sedih atau senang atau bangga atau haru atau bagaimana menggambarkannya.Beberapa pesan dari dua orang berbeda membuatnya harus tegar dan berhati-hati.


Setelah Bilal ada Bayu.Setelah Bayu berharap tidak akan ada lagi,pikirnya.Ini mungkin sebuah jawaban bahwa pesan dari Bayu sudah meluluhkan hati sang Bunga..