Jumat, 08 Juli 2022

Cerita 3

 

Run!

Hari ini Runa cabut lebih awal dari dunia ketik mengetiknya di gazebo sekolah karena ada janji dengan Verdian di perpustakaan umum. Verdian bermaksud akan menggarap drama musikal dengan Runa untuk acara perpisahan nanti. Tentu bukan sepatu. Runa agak kecewa karena ternyata bukan sepatu Verdian yang tertukar dengannya.

 

Berarti Verdian bukan jodohku dong, eiiyuuuh            

 Ya, Runa suka sekali mengginggau.

Verdian calling..

“Hallo Run, dimana?”

“Baru keluar gerbang, nunggu angkot. Eh itu ada angkot deh kayaknya. Kamu di lantai 2?

“Baru keluar gang juga hehe, yaudah kabarin deh nanti. Eh eh aku juga ajak Tania sama Umar buat bahas drama nanti, sebelumnya kan mereka pernah ikut acara gitu juga”

OOooh aku kira cuman berdua. Yayayayaa….

“Oke deh” jawab Runa singkat

Klik.

Angkot berangkat, mungkin 10 menit lagi Runa akan menemui Verdian.

Runa memainkan kakinya, hari ini dia memakai sepatu yang kemarin tertukar, Sebelah kanan ukuran 39 sebelah kiri ukuran 41.

Yang penting aku pakai sepatu dari Kian hihihi

***

Aarun duduk di teras rumah sambil memakai sepatu kets putih pellet merah di sepatu kirinya dan sepatu kets abu-abu dengan pellet merah juga untuk kaki kanannya. Dia melihat sekali lagi kakinya, “hahaha lucu juga”. Dia juga kembali membuka tasnya yang ada sepatu kets abu-abu ukuran 39 yang entah punya siapa.

“Idih, ngapain sepatu yang itu dibawa juga?” Tanya mama

“Mau dibuang, nggak jelas punya siapa” jawab Aarun

“Kakimu itu loh nak..aneh, ngapain pakai beda gitu sepatunya? Ya Allah.. Paaa, Aarun ini belikan sepatu aja deh ya..” teriak mama

“Ini model anak muda sekarang ma, udah ah biarin aja, hahaha”

“Lagian kamu, katanya nggak enak badan mau keluar juga. Mau ke sekolah?”

“Mau ke gedung Seni, ada pameran fotografi ma, Aarun berangkat, Assalamualaikum”

“Dengan penampilan seperti itu?? Terserah kamu deh nak.. waalaikumsalam” mama geleng-geleng

15 menit kemudian, Aarun sudah ada di dalam angkot menuju gedung seni.

Aarun memainkan HP yang sesaat kemudian ..

Darrrrr..!!!

Lalu angkot oleng, dan melipir ke kiri. Ternyata bannya meletus. Penumpang yang saat itu berjumlah 4 orang termasuk Aarun di oper ke angkot lain. Tak lama, ada angkot yang agak sepi melipir ke kiri juga guna menerima operan dari angkot yang ditumpangi Aarun.

Aarun masuk terakhir, memilih duduk di bangku menghadap belakang karena gedung seni tak jauh dari sini. Aarun melihat sekilas perempuan yang dari tadi melihatnya di pojokan sebelah kiri. Saat Aarun melihatnya, perempuan itu memalingkan wajah.

Kayak pernah ketemu..Pikir Aarun.

Saat perempuan itu tak melihatnya, Aarun memandangi dari atas sampai bawah untuk mengenali seragam yang ia pakai, dan tepat sekali perempuan itu dari SMA Satu. Pandangannya terhenti di bagian bawah, sepatu, dia menyernyitkan dahi.

Lah lah itu sepatu…..

Lalu dia memandang sepatu yang ia pakai. Tersadar sudah agak dekat, Aarun berteriak pelan ke pak sopirnya

“Pendopo pak” kata Aarun yang ternyata perempuan itu mengatakan hal yang sama.

“Oooh janjian yaa mas sama mbaknya” sindir pak sopir

Angkot terhenti, Aarun keluar terlebih dahulu setelah membayar, diikuti perempuan itu yang ternyata Runa. Posisi Aarun ada di kanan dan Runa sebelah kiri saat hendak menyebrang, dari sebrang ada suara terdengar. “Run!”

Aarun menoleh ke sebelah kanan, yang berteriak tadi adalah seorang laki-laki berada di depan gedung perpustakaan. Sedangkan Runa menoleh ke sebelah kiri, yang berteriak ada seorang perempuan berada di depan gedung seni. Aarun tak mengenali laki-laki tersebut begitupun Runa, yang tak mengenali perempuan itu. Sekali lagi, “Run!” mereka berdua bingung, tersadar kanan kiri sama-sama memanggil Run.

“Itu temen kamu kah?” kata Aarun

“Iya, yang itu temen kamu?”

“Heem”

“Eh nyebrang dulu yuk” mereka berdua berlari kecil

“Maaf..Run, nama kamu emangnya siapa?” Runa agak kaget, berani beraninya nih anak, pikir Runa

“Aroona, A-R-O-O-N-A” eja Runa

Aarun hanya ketawa

“Kenapa?”

“Nggak apa-apa, kenalin namaku Aaruna. A-A-R-U-N-A” Aarun mengeja

Mereka diam lalu tertawa

“Bisa gitu ya, hahaha” kata Runa

“Nggak tau ya, hahahha”

“Yaudah aku mau ke temenku dulu, bye. Run.. hahaha salam kenal” kata Runa berlalu sambil melambaikan tangan, dibalas oleh Aarun. Aarun hanya tersenyum sembari melihat Runa masuk ke perpustakaan umum.

***

Waktu menunjukkan pukul 13.00, Aarun duduk di pagar tembok depan perpustakaan umum. Siang ini terpantau mendung dari ujung ke ujung, pertanda sebentar lagi hujan. Sesekali melihat jam tangan, dan tak lama kemudian 4 orang keluar dari perpustakaan sambal mengobril dan tertawa. Aarun berdiri, dan disadari oleh Runa yang tiba-tiba terdiam memandang Aarun tersenyum padanya.

“Sono deeeh..yaelaah, kita pulang dulu” dorong Verdian yang menyadari juga, dua teman lainnya hanya tertawa

“Yaudah kalian pulang deh” mereka berempat berpisah, Runa menghampiri Aarun

“Aku nggak mau GR sih sebenernya, tapi lihat kamu lihatin aku jadi kupikir kamu nunggu aku”

“Hahaha iya emang aku nunggu kamu” Runa tertunduk malu, sial, pikirnya. “Aku mau minta pertanggungjawaban kamu”

“Apa?” Tanya Runa heran

Aarun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, ya, itu adalah sepatu. Runa tercengan.

“I..ii…itu, sepatunya, kok…” dia menunjuk sepatu yang dipegang Aarun lalu menunjuk sepatu yang dipakainya

“Iya kemarin ketuker, sini balikin punya aku” sambil menahan tawa.”Oh tapi jangan deh jangan” baru saja Runa mau melepaskan sepatu itu, sudah di stop sama Aarun

“Kenapa lagi..”

“Cuci dulu deh, pasti bau. Biar imbang, sepatumu nggak aku kembalikan juga, gimana?”

“Kakiku wangi!”

“Hahahhaahah”

Suara gemuruh dari langit terdengar, rintik hujan mulai turun.

“Lusa hari minggu kita ketemu disini pas CFD, jam 6, dengan catatan sepatuku sudah bersih ya, Run..”

“Ngatur banget ya Anda..” balas Runa, modus juga nih anak, pikirnya

“Eh ada satu lagi” mengeluarkan kertas dari tasnya “nih, baca”

“Apaan lagi nih? Heran yaa” Runa membaca isi kertas itu

 

Maaf, aku tadi nyebrang nggak liat-liat. Maaf ya semoga cepet sembuh.

-arn (aku cewek lo, maafin aku ya)

 

Runa menelan ludah, dia membalik kertasnya

 

ENAK AJA MINTA MAAF DENGAN CARA KAYAK GINI! AKU HARUS NEMUIN KAMU, HARUS MINTA MAAF SENDIRI DIDEPANKU!

-AAR (NGGAK PEDULI CEWEK!)

 

“Emmm kok kamu tau itu aku sih?”

“Hahaha itu gantungan tas kamu inisial a.r.n, So….ayo minta maaf!”

“Itu kejadian hampir setaun, berarti udah lama berlalu,toh kamunya juga nggak kenapa-kenapa kan?”

“Enak aja! Nih” sambil menunjuk dahi sebelah kirinya

“Yak an tapi udah kering juga… yadeehh minta maaf bagindaa..”kata Runa merengek

Tiba-tiba hujan mulai turun.

“Yaudah, Minggu ya jam 6, awas aja kalau nggak dateng!” Aarun berlari meninggalkan Runa

“EH TUNGGU!” teriak Runa, Aarun berhenti

“Tega ninggalin cewek senirian hujan-hujan gini?” mereka terdiam, Runa mendahului berlari lalu Aarun mengikutinya di belakang

Mungkin setelah ini Aarun-Runa akan menjadi AAROONA.

 

-selesai

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar